welcome

welcome to my blog and enjoy the content of it!!!!!!

Rabu, 30 Maret 2011

resume ISO 8861 mengenai ventilasi dikamar mesin

ISO 8861 telah dipersiapkan oleh komite teknik ISO/TC 8, ship and marine technology, subkomite 3, perpipaan dan permseinan. Standard internasional yang spesifik membahas syarat desain dan metode perhitungan yang tepat untuk ventilasi di ruang mesin kapal untuk kondisi normal dan semua kondisi.
Beberapa definisi yang diambil dari beberapa ISO antara lain ISO 31-1tentang space dan time, ISO 31-3 tentang mekanik, ISO 31-4 tentang panas, ISO 3046-1tentang motor bakar dalam dan ISO 3258 tentang distribusi dan difusi udara.
- Engine room, ruang yang berisi permesinan propulsi utama, boiler, diesel generator dan permesinan listrik utama.
- Ventilasi, persediaan udara dialirkan untuk memenuhi kebutuhan penghuni dan atau untuk keperluan peralatan didalamnya.
- Power sevis standard, lanjutan dari brake power dimana pabrik mesin bahwa mesin sanggup untuk dikirim, yang menggunakan sifat-sifat dasar yang tergantung bantuan antara perawatan normal dan menyatakan dengan manufaktur dengan kondisi dibawah ini:
• Saat kecepatan kondisi lingkungan dan kondisi operasi dari aplikasi mesin
• Dengan menyatakan daya biasa atau diperbaiki ketentuan dari manufaktur untuk menyatakan kondisi linkungan dan kondisi operasi dari aplikasi mesin
• Dengan perawatan yang disaranakan oleh engine manufaktur dapat diterima.
- Design conditions , temperature lingkungan udara luar dapat diambil sekitar +35 oC. Kenaikan suhu dari udara masukan ke udara yang dituju dari ruang mesin sampai selubung masuk diambil sekitar +12.5 K. kapasitas ventilasi harus terdiri dari adanya kondisi kerja yang nyaman di ruang mesin, untuk menyuplai kebutuhan udara pembakaran di disel dan boiler, serta untuk mencegah peralatan yang mudah terbakar. Dalam persyaratan ini, udara harus didistribusikan kesmua bagian ruang mesin jadi penumpukan udara panas terhindarkan. Perhatian special harus diberikan untuk area dengan emisi panas yang baik dan untuk semua area kerja. Dimana alas an kebersihan dan kesegaran udara luar harus tersedia sesuai dengan perlengkapan. Ketika pengaturan distribusi udara semua kondisi normal dilaut dan dipelabuhan untuk dalam perawatan permesinan harus diambil sebagai perhitungan.
- Airflow calculation(perhitungan aliran udara)
• Tota airflow (Q), harus lebih besar dari harga persamaan dibawah.
a: Q = qc + qh as calculated according to 5.2 and 5.3 respectively.
b: Q = 1,5 x qc, i.e. the airflow for combustion + 50 %. The total airflow to the engine room shall not be less than the airflow for combustion [engine(s) and boiler(s)] plus 50 %.
Udara pembakaran, emisi panas dari semua peralatan yang terpasang dalam selubung dan funnel tidak harus dimasukkan .perhitungan didasrkan pada rating maksimum yang serentak dari mesin disel penggerak, boiler dan permesinan lain saat kondisi normal laut pada kenaikan suhu 12,5 K
• Airflow for combustion.
Jumlah aliran udara untuk pembakaran (qc) dihitung dengan persamaan
qc = qdp + qdg + qb
qdp adalah aliran udara pembakaran untuk disel penggerak (m3/s)
qdg adalah aliran udara pembakaran disel generator (m3/s)
qb adalah aliran udara pembakaran untuk boiler (m3/s) , jika relevan saat kondisi normal

• Aliran udara pembakaran untuk diesel penggerak. (qdp).
qdp = pdp x mad/ρ (m3/s)
Pdp adalah power sevis standard dari disel penggerak utama saat power output maksimum(kW)
mad adalah udara yang diperlukan untuk pembakaran mesin disel (kg/kWs)
NOTE — data spesifik dari mad tidak tersedia , maka dapat menggunakan persamaan dibawah:
mad = 0,002 3 kg/(kW×s) for 2-stroke engines,
0,002 0 kg/(kW×s) for 4-stroke engines.
ρ = 1,13 kg/m3 (i.e. the density of air, at + 35 C, 70 RH and 101,3 kPa).
• Aliran udara untuk pembakaran disel generator (qdg)
qdg = pdg x mad/ρ (m3/s)
Pdg adalah power standard servis disel generator (kW)
mad sama dengan data untuk aliran udara pembakaran diesel penggerak
• Aliran udara pembakaran untuk boiler dan heater fluid termal (qb)
qb = (ms x mfs x maf)/ ρ (m3/s)
jika kapasitas boiler atau heater fluid termal diketahui dalam kilowatt , persamaan yang digunakan adalah
qb = (Q x mfs x maf)/ ρ (m3/s)
Q adaah rating maksimum kontinyu dari boiler (kW)
ms adalah total kapasitas uap (maximum continuous rating) of the boiler(kg/s)
mfs adealah konsumsi bahan bakar (kgfuel/kgsteam) atau dalam kilograms of fuel per second per kilowatt of thermal capacity;
jika data spesifik tak tersedia , mfs = 0,077 kg/kg dapat digunakan untuk perhitungan jika kapasitas uap diketahui.jika kapasitas termal diketahui maka mfs = 0,11 kg s-1 kW-1 dapat digunakan
maf adalah udara yang diperlukan untuk pembakaran (kg air/kgfuel
jika data spesifik tak tersedia maka, maf = 15,7 kg/kg dapat digunakan untuk perhitungan .
ρ = 1,13 kg/m3 (i.e. the density of air, at + 35 C, 70 % RH and 101,3 kPa).
• Aliran udara untuk pengosongan emisi panas (qh)
qh = {(ФdpФdgФpФbФgФelФepФtФo)/( ρxcxΔT)} – 0.4(qdp+qdg)-qb
fdp adalah emisi panas dari disel penggerak utama(kW)
fdg adalah emisi panas dari generator (kW)
fb adalah emisi panas dari boiler dan heater fluid termal (kW);
fp adalah emisi panas dari uap dan pipa kondensat (kW)
fg adalah emisi panas dari generator pendingin udara elektrik (kW)
fel adalah emisi panas dari instalasi listrik (kW)
fep adalah emisi panas dari pipa pengeluaran termasuk gas keluar boiler (kW)
ft adalah emisi panas dari tanki panas (kW)
fo adalah emisi panas dari dari komponen lain (kW)
qdpadalah aliran udara untuk pembakaran disel penggerak utama(m3/s)
qdg adalah aliran udara pembakaran untuk diesel generator(m3/s);
qb adalah aliran udara pemmbakaran boiler (m3/s)
ρ= 1,13 kg/m3 (i.e. the density of air, at + 35 C, 70 % RH and 101,3 kPa);
c = 1,01 kJ/(kg×K) (heat kapasitas spesifik udara);
T = 12,5 K (kenaikan suhu dalam ruang mesin
faktor 0,4 dasarnya adalah kebiasaan yang ditetapkan pada ruang mesin dan saluran ventilasi. Dalam kasus special harga factor pasti dipertimbangkan.
- Perhitungan emisi panas
• Emisi panas dari disel penggerak utama. (fdp)
fdp = Pdp x(hd/100) (kW)
Pdp adalah power servis standard dar mesin disel penggerak utama saat rating maksimum kontinyu(kW)
hd adalah panas yang hilang dari mesin diesel dalam percentase.
Jika data spesifik tidak ada maka fdp didapat dari grafik Heat loss in percentage from diesel engine based on service standard power of engine
• Emisi heat dari boiler dan heater termal fluid. (fb)
fb = msxmfsxhx(hb/100)x B1
jika kebutuhan panas terpenuhi oleh heater termal fluid atau kapasistas boiler diketahui dalam kW maka persamaannya adalah
fb = QxB1x (hb/100)
ms adalah total kapasitas uap(kg//s)
mfsadalah konsumsi bahan bakar (kgfuel/kgsteam
jika data spesifik tidak tersedia , mfs = 0,077 kg/kg
h adalah harga kalori terendah dari bahan bakar(kJ/kg)
jika data spesifik tidak tersedia h = 40,200 kJ/kg
hb adalah panas yang hilang saat rating maksimum kontinyu dari boiler atau heater termal fluid (%);
Jika data spesifik tidak tersedia maka gunakan lagi grafik seperti penjelasan diatas.
B1 adalah pemakaian terus menerus lokasi boiler dan penukar panas yang lain dalam ruang mesin
Q adaah rating maksimum kontinyu dari boiler atau heater fluid termal (kW)
• Emisi panas dari uap dan pipa kondensat (fp)
fp = msc x Δhp/100 (kW)
msc adalah total konsumsi uap (kW) (1 kW ~ 1,6 kg/h of steam);
hp adalah panas yang hilang dari uap dan pipa kondensat dalam persen konsumsi uap dalam kW
Jika tidak tersedia hp = 0,2 %
• Emisi panas dari generator listrik (fg)
fg = Pg (1-η/100) kW
Pgadalah daya terinstall generator pendingin udara (kW)
Hadalah efisiensi generator (%)
Jika tdk ada data maka h= 94 %
• Emisi panas dari instalasi listrik (fel dalam kW) dapat dihitung sesuai dengan alternative berikut:
a) diman detail penuh dari instalasi listrik diketahui. Emisi panas dapat ditentukan dari penjumlahan semua emisi panas atau
b) untuk kapal konvensional dimana detail full dari intalasi listrik tidak diketahui , emisi panasnya 20% dari daya listrik dari peralatan dan pencahayaan yang digunakan saat berlayar
• Emisi panas dari pipa pengeluaran dan keluaran gas boiler. Emisi jenis ini dapat ditentukan dari kurva Heat emission from exhaust pipes dalam kW/m pipa. Jika gambar spesifik tidak ada, t = 250 K untuk mesin 2 tak t = 320 K untuk mesin 4 tak. Pipa gas buang dan gas keluaran boiler terletak di selubung dan funnel tidak boleh diambil. Jika gas keluaran boiler ditempatkan langsung dibawah arah selubung, maka faktor B1 = 0,1
• Emisi panas dari tank panas, ft, kilowatts, didasarkan dari jumah permukaan hit tanks yang bersebelahan dengan ruang mesin. Digunakan table yang diberikan sebagai berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar