welcome

welcome to my blog and enjoy the content of it!!!!!!

Minggu, 18 Maret 2012

TEKNIK LAS

diambil dari berbagai sumber

Dalam kegiatan manufaktur produksi dari zaman dahulu terdapat banyak teknik untuk menyambung material (material joining). Terdapat beberapa metode dalam proses materials joining penjelasannya adalah sebagai berikut.

- Mechanical fastening adalah proses sambungan menggunakan fastener(pengikat). Jenis fastener(pengikat) ini bisa berupa nail(paku), Bolt(baut), Screw(skrup), rivet(keling), dll. Selanjutnya jenis dari baut berulir ini akan bervariasi.

- Adhesive bonding digunakan untuk mengikat dua permukaan biasanya menghasilkan ikatan halus. Teknik ini menggunakan glues, expovies, atau macam plastic agent yang dibentuk akibat penguapan pelarut atau dengan melepaskan ikatan dengan panas, tekanan dan waktu.

- Welding adalah proses penyambungan material dengan menggunakan energy panas sehingga menjadi satu dengan tanpa tekanan.

Definisi las

American welding society = “a localized coalescence (the fusion or growing together of the grain structure of the materials being welded) of metal or nonmetal produced either by heating the materials to the required welding temperatures, with or without the application of pressure, or by the application of pressure alone, and with or without the use of filler metal.

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan kalor dengan atau tanpa pengaruh tekanan. Menyatunya 2 logam ini juga disebabkan oleh ikatan dan gaya tarik menarik antar atom nya.

Welding process

Klasifikasi Proses Pengelasan menurut American Welding Society (AWS)


Proses las yang paling banyak dipakai adalah sebagai berikut

- Oxyacetylene welding, adalah proses pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan samapai mencair oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu gas pembakaran C2H2 dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses penyambungan tanpa penekanan. Las jenis ini dapat digunakan juga juga untuk cutting (OFC), brazing (TB), preheating dan hhard facing.

- Shielded Metal Arc Welding (SMAW) adalah merupakan salah satu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar yang menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Kualitas lasan yang bagus dapat dibuat dengan seangat cepat dan dengan keseragaman yang baik. Macam dari tipe metal dan ketebalan metal dapat digabungkan dengan satu mesin.

- Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau Tungsten Inert Gas (TIG) adalah salah satu dari bentuk las busur listrik (arc welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektroda. Pengelasan dapat dilakukan secara manual maupun otomatis, mudah digunakan hamper kebanyakan metal, bersih, kualitas lasan tinggi sering membutuhkan sedikit atau tidak membutuhkan pembersihan.

- Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau Metal Inert Gas (MIG) atau MAG adalah proses pengelasan dimana sumber panas berasal dari busur listrik antara elektroda yang sekaligus berfungsi sebagai logamm yang terumpan (filler) dan logam yang di las. Proses yang sangat cepat dan ekonomis, mudah digunakan untuk mengelas ukuran ketebalan metal yang sangat tebal, high welding rate, dan mengurangi pembersihan.

- Flux Cored Arc Welding (FCAW) adalah salah satu las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus kedalam busur listrik yang terbentuk diantara ujung filler elektroda dan metal induk. FCAW juga merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW, dan SAW. Sumber energy pengelasan menggunakan arus listrik AC atau DC dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.

- Submerge Arc Welding (SAW) atau pengelasan busur rendam adalah pengelasan yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan busur (Arc) sehingga dapat melelhkan kawat pengisi lasan (filler wire). Dalam SAW cairan logam lasan terendam dalam flux yang melindunginya dari kontaminant udara.

Pemilihan metode proses penyambungan

Pemilihannya tergantung dari beberapa faktor. Tidak ada satupun ketentuan spesifik yang menjelaskan pemilihan proses pengelasan. Beberapa faktor tersebut antara lain

- Ketersediaan peralatan (tergantung dari jenis las apa yang ada)- tipe kapasitas, dan kondisi peralatan yang digunakan untuk pengelasan

- Pengulangan operasi- berapa banyak lasan yang akan diselesaikan dan kesamaan lasan.

- Syarat kualitas – berbeda karena lasan untuk furniture, reapair peralatan dan pengelasan pipa.

- Lokasi pekerjaan lasan

- Material yang akan digabung

- Bentuk dari hasil produk

- Ukuran dari bagian yang akan disambung

- Ketersediaan waktu untuk pekerjaan

- Skill atau pengalaman kerja dari pekerjanya

- Harga material

- Tergantung standard persyaratan yang akan digunakan.

Metode dibawah ini digunakan untuk welding, cutting, atau brazing operation

- Manual, welder membutuhkan manipulasi untuk seluruh prosesnya.

- Semiautomatic, filler metal ditambahkan secara otomatis, dan semua manipulasi dilakukan manual oleh welder.

- Machine, operasinya secara mekanik dengan observasi dan perbaikan oleh operator weldnya

- Automatic, operasi yang menampilkan pengulangan dengan mesin yang sudah di program untuk operasi tanpa melibatkan operator.

- Automated, operasi yang menampilkan pengulangan dengan robot atau mesin lain yang deprogram fleksibel tergantungg variasi prosesnya.

Jumat, 30 Desember 2011

disadarkan akan pentingnya passion

udah lama ga posting nih.......hehehhe

musim libur tenang dari ITS tempat ane kuliah gan, harusnya disambut dengan riang karena bisa berlibur dan "menenangkan diri" untuk menghadapi Ujian Akhir Semester. tapi, di tanggal 23 hari jum'at seminggu sebelum minggu tenang ane ikut ujian interview mata kuliah di jurusan ane gan. ane ujian jam 4 sore setelah sebelumnya harus diundur dari jam 9 pagi,,,,
ga tau kenapa ane kesambet setan apa, ane maju pertama tuh ujian, di dalam ruangan awalnya terkendali hingga ada beberapa hal yang menyebabkan ane kena makian bahasa daerah dan ane dapat mentahan kotoran lewat kata-kata, heummmm, apeesss bgt ane gan... ckckckckckckck parah gan
setelah hari itu ane teruss murung setiap waktu, pengen nangis rasanya kalau diinget-inget kata-katanya, apalagi keluar celotehan pas ane dimaki "kamu lebih pantes jadi politikus daripada jadi engineer", ane tersentak dengernya.... n selalu terngiang di benak ane

Senin, 31 Oktober 2011

sistem bilga di kapal

Sistem bilga memiliki fungsi utama yaitu sebagai penguras (drainage) apabila tejadi kebocoran pada kapal yang disebabkan oleh grounding (kandas) atau Collision, sistem harus mampu memindahkan air dengan cepat dari bagian dalam keluar kapal. sedangkan fungsi sampingnya yaitu sebagai penampungan air yang jumlahnya relative kecil yang terkumpul pada sumur bilga (bilge well) sekaligus sebagai pengurasannya.

Cara kerja dari sistem bilga ini adalah menampung berbagai zat cair tersebut kedalam sebuah tempat yang dinamakan dengan bilge well, kemudian zat cair tersebut dihisap dengan menggunakan pompa bilga dengan ukuran tertentu untuk dikeluarkan dari kapal melalui Overboard. Sedangkan zat cair yang mengandung minyak, yaitu yang tercecer didalam Engine room akan ditampung didalam Bilge Well yang terletak dibawah Main Engine, kemudian akan disalurkan menuju Incinerator dan Oily Water Separator untuk dipisahkan antara air, kotoran dan minyaknya. Untuk minyaknya dapat digunakan lagi sedangkan untuk air dan kotoran yang tercampur akan dikeluarkan melalui Overboard.

Pada kapal air di tiap kompertement yang akan dibuang keluar oleh sistem bilga dapat berasal dari :

· Pengembunan air laut pada pelat

· Perembesan pada sambungan pelat sebagai akibat kurang baiknya sambungan tersebut (karena retak)

· kebocoran pada shaft tunnel

· masuknya air laut dari penutup palka

Sistem bilga dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Clean Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk mengatasi terjadinya kebocoran kapal khusus pada ruang muat untuk kapal cargo.

2. Oily water Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk mengatasi kebocoran dan drainage air pendingin di kamar mesin. Sistem ini terpisah dari sistem yang digunakan pada ruang muat karena jenis fluida yang ditangani berbeda, yaitu air yang bercampur minyak.

Komponen-komponen sistem bilga terdiri dari :

· Well (sumur/penampungan)

Bilge Well merupakan suatu tempat dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan untuk menampung berbagai kotoran atau dalam bentuk zat cair yang ada di kapal. Jumlah dari bilge well minimum dua buah untuk kiri dan kanan sepasang dan setimbang

· Pipa utama

Pipa yang digunakan untuk melayani pipa cabang yang menyalurkan fluida cair dari tiap kompartmen sebelum masuk ke pompa

· Pipa cabang

Pipa yang digunakan untuk melayani dan mengatasi khusus pada compartment saja,Sedangkan konfigurasi instalasi perpipaannya terdiri dari Branch (satu cabang pipa untuk mengatasi satu bilge well.

· Pompa

Pompa digunakan untuk menghisap fluida cair dari tiap compartment yang kemudian akan di buan ke overboard. Khusus untuk fluida yang dikamarmesin maka tidak langsung dibuang ke overboard melainkan di simpan terlebih dahulu di sludge tank setelah itu di masukkan ke OWS barulah boleh dikeluarkan ke overboard dalam keadaan maksimal 15PPM

· Valve

Valve atau katup digunakan untuk mengatur ataupun membuka atau menutup aliran fluida

· OWS (oily water separator)

OWS hanya digunakan untuk fluida yang ada di kamarmesin. Hal ini dikarenakan di kamarmesin air akan terkontaminasi oleh minyak, oleh sebab itulah fluida tersebut harus di masukkan ke OWS terlebihdahulu setelah itu barulah dikeluarkan ke overboard dalam keadaan maksimal 15PPM.

· Overboard

Overboard merupakan tempat yang digunakan untuk semua proses pembuangan air yang tidak berguna lagi dan yang bersifat clean, Overboard terletak diatas garis air muat dan Padasatu outboard harus diberi satu katup jenis SDNRV.