welcome

welcome to my blog and enjoy the content of it!!!!!!

Senin, 15 Februari 2010

PERGOLAKAN RESHUFFLE DAN KETIDAKHARMONISAN KOALISI

Kinerja 100 hari pemerintahan SBY-Budiono menuai banyak kritik dan kontroversi, karena ditengah masa kerjanya presiden yang mendapat back-up dari beberapa parpol besar ini diguncang berbagai permasalahan diantaranya yang santer terdengar ke publik adalah kasus bailout bank century yang merugikan Negara setara dengan 6,7 trillyun rupiah. Kasus ini mau tidak mau membuat anggota DPR bergerak dengan membuat panitia hak angket. Dari hipotesis sementara yang dikeluarkan oleh panitia hak angket menyimpulkan bahwa kasus bank century murni adalah kesalahan bank Indonesia yang mengeluarkan keputusan untuk membailout bank tersebut, padahal dampak dari kollapsnya bank century tidak berdampak sistemik terhadap kondisi perekonomian bangsa ini. Sebagian angota dari panitia hak angket menyatakan hal senada tentang kondisi bank century tersebut. Hanya fraksi dari F-PKB dan F-demokrat saja yang mengatakan sebaliknya. Kondisi ini menggambarkan ketidakharmonisan antara hubungan koalisi yang mengusung pemerintah.
Dari awal seharusnya para anggota yang tergabung dalam koalisi paham akan konsekuensi yang terjadi pada koalisinya. Symbol ketidakharmonisan ini adalah menandakan bahwa tujuan awal dibentuknya koalisi tersebut adalah demi berbagi kekuasaan dalam pemerintahan. Hal tersebut didukung pula oleh penunjukkan menteri dalam kabinet yang notabene adalah anggota koalisi.
Para menteri yang basic-nya adalah kader dari parpol pendukung koalisi sangat diragukan kapabilitas atau kemampuannya, karena kinerja mereka cenderung menguntungkan partai tempat mereka bernaung. Issu reshuffle yang baru-baru ini berhembus tak menyinggung sedikitpun mengenai para menteri yang letar belakangnya dari partai politik. Akhir-akhir ini issu reshuffle berhembus pada pencopotan menteri keuangan sri mulyani yang terbelit kasus century.
Isu reshuffle malah bergeser pada para menteri yang berasal dari anggota koalisi. Hal ini patut dicermati bahwa perbedaan pendapat atau kebijakan dari anggota koalisi hendaknya lebih disikapi dengan dewasa. Bukan malah bersikap mendisiplinkan koalisi dengan cara mendepak kader partai yang partainya tak sepaham dengan koalisi tersebut. Harus diingat pula bahwa reshuffle dilakukan menyangkut masalah kredibilitas an kapabilitas para menteri sebagai profesional dibidang yang diamanahi kepada mereka. Pergeseran issu reshuffle ini patut diwaspadai agar tidak dijadikan pengalihan issu atas pergolakan politik yang terjadi karena kasusu bank century.
Memang pemerintahan baru saja berjalan sekitar 100 hari yang kinerjanya tak bisa diukur apakah berhasil atau tidak. Namun ada baiknya sejak dini para elit yang memegang kendali kekuasaan harus paham konsekuensi dari keterlibatan mereka dalam koalisi. Karena hakekat berkoalisi bukan hanya pada pembagian kekuasaan saja tetapi juga pemagian kerja berasaskan profesionalisme yang masih menjunjung nilai-nilai kebaikan dalam memerintah.
Walaupun hubungan antara kasus bank century dan reshuffle kabinet tak memiliki korelasi apapun. Namun hal tersebut patut dijadikan pembelajaran bagi dunia perpolitikan di negeri ini sehingga mereka lebih sadar dalam menjalankan pemerintahan yang berazaskan pada nilai-nilai profesionalisme kerja, sehingga terbentuk hasil kerja yang optimal dan dapat memberikan kontribusi bagi bangsa ini, dan juga mereka tak tercebur dalam pergolakan politik yang malah menjerumuskan mereka pada politik kepentingan dari beberapa pihak. Satu hal yang harus diingat bahwa pergolakan politik yang terjadi akibat imbas dari kasus bank century ini adalah akibat kebejatan moral yang mungkin saja silakukan oleh para elit politik untuk merebut dan melanggengakn mereak ke jalan kekuasaan.

Jumat, 12 Februari 2010

Karya tulis ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ujian nasional kini menjadi kontroversi keberadaannya, karena sebagian pihak menganggap ujian nasional melanggar Undang-Undang sistem pendidikan nasional yang secara garis besar menyebutkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Pemerintah berpendapat sebaliknya dan tetap mellaksanakan Ujian Nasional. Ditengah kontroversi tersebut Ujian Nasional memang menjadi momok yang menakutkan bagi para pelajar untuk itu dibituhkan jalan tengah yang dapat memberikan solusi yang membuat semua pihak tidak terbebani.
Masalah dunia pendidikan bukan saja hanya pada Ujian Nasional, banyak sekali masalah yang memerlukan solusi untuk penyelesaiannya. Diantara masalah-masalah dalam dunia pendidikan adalah rendahnya minat pelajar dalam hal ini adalah kaum remaja terhadap dunia keilmiahan, hal tersebut terbukti dari jumlah publikasi-publiksai ilmiah yang dibuat oleh pelajar. Hal ini adalah masalah yang amat serius bagi dunia pendidikan dimana kemajuan suatu bangsa dinilai dari sumber daya manusianya yang memiliki pendidikan yang memadai dan hal tersebut biasanya dibuktikan dengan inovasi-inovasi dibidang keilmiahan.
Karya tulis ilmiah adalah salah satu wadah untuk menyampaikan gagasan dan ide-ide kreatif para penulis sebagai respons intelektual atas persoalan-persoalan actual yang dihadapai masyarakat. Karya tulis juga adalah wujud paling sederhana dari publikasi ilmiah yang dapat dibuat oleh siapapun. Maka dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat pelajar terhadap bidang keilmiahan berdampak pada rendahnya gagasan-gagasan yang memberikan solusi bagi masyarakat.
Perlunya minat generasi muda terhadap keilmiahan sangat diperlukan, selain karena alasan diatas. Diharapakan dari generasi muda tersebut muncul gagasan-gagasan yang sangat bermanfaat dan dapat dijadikan solusi bagi permasalahan masyarakat. Selain itu, biasanya ide-ide yang muncul dari generasi muda berisi ide-ide kreatif unik dan inovatif maka tak heran bila generasi muda sangat diharapkan perannya sebagai intelektualis yang bukan hanya bicara saja dalam suatu permasalahan, namun juga dapat memberikan solusi-solusi atas permasalahan yang ada.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang melatarbelakangi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan karya tulis ilmiah layak digunakan sebagai syarat kelulusan siswa menengah atas atau sederajat?
2. Apakah penggunaan karya tulis ilmiah dapat meningkatkan potensi keilmiahan remaja Indonesia?
3. Apakah penggunaan karya tulis ilmiah dapat menjadi solusi ditengah maraknya kontroversi mengenai Ujian Nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Menjadikan karya tulis ilmiah sebagai syarat kelulusan sisawa sekolah menengah atas atau sederajat.
2. Meningkatkan potensi keilmiahan remaja Indonesia lewat karya tulis.
3. dapat menjadi solusi ditengah kontroversi Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini manfaat yang bisa diambil adalah dengan pengguanaan karya tulis ilmiah dapat meningkatkan potensi ilmiah dari para remaja khususnya dan dapat menjadi wadah bagi ide atau gagasan kreatif terhadap suatu permasalahan serta pengguanaan karya tulis ini dapat pula menjadi solusi bagi permasalahan didunisa pendidikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu bentuk publikasi ilmiah yang berisi tentang gagasan-gagasan dalam permasalahan yang dituangkan dalam sebuah tulisan dengan sistematika tertentu. Sebuah karya tulis mempunyai kedudukan yang amat penting khususnya bagi kalangan akademisi dalam menyampaikan pandangan ilmiahnya. Karya tulis ilmiah dapat menjadi akses dalam menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Dalam dunia pendidikan dan keilmiahan kedudukan karya tulis ilmiah sangat penting karena dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan ide atau gagasan dan dapat memberikan nilai positif bagi penulisnya.
Baru-baru ini karya tulis ilmiah digunakan sebagai standar minimal portofolio untuk guru dan dosen. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan budaya menulis di negeri ini, dan bagi para guru dan dosen kulitas pengajaran merekapun akan meningkat seiring dengan pertumbuhan minat mereka terhadap karya tulis ilmiah. Kualitas pendidikan dinegeri ini perlahan akan naik karena minat terhadap bidang keilmiahan sangat tinggi.
Membuat karya tulis ilmiah tidaklah sulit, karena yang dibutuhkan hanyalah ide atau gagasan dari penulis. Maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk berpendapat bahwa membuat karya tulis ilmiah adalah sesuatu yang sulit. Apalagi akses masyarakat terhadap media sebagai sarana untuk mencari ide cenderung membesar. Seperti digambarkan tabel dibawah masyarakat semakin banyak memiliki pilihan untuk mengakses media sebagai sumber informasi dan juga inspirasi mereka dalam membuat karya tulis ilimiah.


Akses Terhadap Media Masa
Indikator Terpilih 1993 1994 1996 1997 1998 2000 2003 2006
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Mendengarkan Radio 63.59 63.91 50.46 59.17 64.52 43.72 50.29 40.26
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Menonton Televisi 64.77 69.43 69.31 78.22 88.72 87.97 84.94 85.86
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Membaca Koran/Majalah 23.31 23.15 18.33 22.83 28.36 17.47 22.06 23.46
sumber: BPS

 HARGA DIESEL (HARGA TOTAL/HP)

Diesel merupakan sebuah mesin dengan perkembangan yang sangat maju dari segi teknologi karena terus mengalami perbaikan dan pengembangan untuk menyampurnakan kaerjanya. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa diesel adalah suatu barang komersil yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi. Berikut disajikan contoh harga diesel yang dinyatakan dengan harga total / horse power. Contoh ini disajikan dari sebuah kutipan artikel sebagai berikut
“Captiva diesel common-rail 150 hp mampu mencatat kecepatan 120 kilometer per jam dari 80 kilometer per jam hanya dalam 11,7 detik (pada gigi 5).harga dari mobil tersebut diasumsikan senilai 280 juta rupiah.”
Dari artikel diatas kita bisa menentukan harga diesel yang dinyatakan dalam harga total/ hp dengan menganggap harga diesel mobil tersebut adalah 1/5 dari harga mobilnya maka harga dieselnya adalah 56 juta rupiah dan memeiliki daya 150 hp maka harga diesel tersebut adalah 56 juta/150 hp = 373 ribu/hp