inspirasi postingan ini adalah setelah ku membaca artikel berjudul Da vinci pada link http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=7533 dan setelah itu hati dan keinginanku tergerak untuk menulisuri siapa orang ini.
aku telh mengenal dan mendengar tentang orang ini sewaktu MTs aku pernah membacakan puisinya.. memang benar anggapan orang dia memang gila untuk ukuran orang normal. dia memang pembaharu dalam dunia sastra indonesia kerena kredo puisinya yang dianggap lain oleh seniman lain.. unsur kegilaan itu salah satunya adalah gaya dia dalam penulisan dan pendeklamasian puisi.. bahasa puisinya sedikit vulgar namun itulah keunikan presiden penyair indonesia ini. gila, beda dan berani menantang arus serta mempunyai loyalitas tanpa batas terhadap hal yang ia kerjakan. dia tak pernah mendengar perkataan orang mengenai dia.. dia adalah dia. idealismenya tak tergoyahkan. yang unik dari orang ini adalah tentang "kegilaannya" dia berani menyandingkan Tuhan dengan dirinya walau tak pernah sampai.
banyak pelajaran yang dapat diambil dari tokoh satu ini
pertama untuk membuat suatu perubahan jadilah diri sendiri dan selalu hadirkan kejujuran dalam diri sendiri.
kedua tentang idealismenya yang sangat kuat. dizaman seperti ini idealisme memang sangat dibutuhkan.. walaupun kita sering dianggap munafik karena idealisme kita namun jangan pernah anggap perkataan orang lain itu yang benar, karena cuma kita dan Tuhan yang tahu tentang diri kita
ketiga adalah tentang loyalitasnya terhadap bidang ang ia tekuni yaitu sastra. dia banyak membuat perubahan dalam dunia sastra indonesia. dia tak pernah setengh-setengah dalam menjalankan fungsinya sebagai seniman...
sejak tulisan ini kubuat aku ingin mengadopsi sifat-sifat positif dari sutardji calzoum bahri. nama belakang kita sama dan kuharap walaupun tak bisa menyamainya aku ingin menjadi seperti dia yang mempunyai idealisme, jujur dan memilki loyalitas yang tinggi terhadap apapun yang dia kerjakan..
berikut adalah salah satu karya Sutardji Calzoum Bahri:
SATU
kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmu
ke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutku
jika tanganmu tak bisa bilang tanganku
kuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmu
jika lidahmu tak bisa mengucap lidahku
kuterjemahkan lidahku ke dalam lidahmu
aku terjemahkan jemariku ke dalam jemarimu
jika jari jemarimu tak bisa memetikku
ke dalam darahmu kuterjemahkan darahku
kalau darahmu tak bisa mengucap darahku
jika ususmu belum bisa mencerna ususku
kuterjemahkan ususku ke dalam ususmu
kalau kelaminmu belum bilang kelaminku
aku terjemahkan kelaminku ke dalam kelaminmu
daging kita satu arwah kita satu
walau masing jauh
yang tertusuk padamu berdarah padaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar