di sebuah malam tiba-tiba getaran handphone saya mengagetkan saya yang sedang sibuk mengurusi untuk keperluan praktikum. ternyata terdapat sms yang baru masuk, kemudian saya lihat dan baca dari nomor yang tidak saya kenal, "sul malam ini sibuk ga?" itu;ah bunyi sms dari nomor yang tidak saya ketahui tersebut. "g sibuk, ini siapa?" balas saya menanyakan, sesaat kemudian "beuhh, dilah sul". ya ampun trnyata ini no hp assadillah teman yang sempat tinggal satu asrama di tahun awal kuliah. saya dan dilah sangat akrab karena berasal dari daerah yang sama dan juga dillah adalah keponakan guru saya. "sory dillah nomornya pada hilang jd g ke save nomormu, ada apa dilah?" tanya saya, kemudian dillah menjawab karena dia akan mengajak saya untuk bermain futsal karena dia kekurangan bermain.
setelah saya sampai ke tempat futsal saya langsung menyapa dillah dan menanyakan kabarnya, ternyata berpisah 3 tahun setelah tak tinggal bersama lagi di asrama dillah memiliki banyak perbedaan. dari segi fisik tentunya.
setelah menghabiskan waktu satu jam untuk bermainn futsal dan menyelesaikan dengan minum, kemudian dillah dan saya mngobrol kembali, dillah menanyakan bagaimana keadaan kuliah saya, saya menjawab lumayan baik, saya tanya balik dillah dan dia menjawab dengan sangat percaya diri bahwa dillah hanya tinggal mengerjakan skripsi saja semester ini dan kemudian saya tanyakan bagaimana skor nilai TOFLnya dia menjawa sudah cukup untuk lulus semester ini. huh luar biasa sekali dillah nampaknya dia dengan mudah akan melewati semester ini.
setelah dia menanyakan tentang kuliah saya, saya jawab dengan seadanya, karena memang saya masih beberapa ada yang masih kuliah.
kemudian malam itu ditutup dengan dillah mengantar saya ke parkiran karena memang dia tinggal dekat dengan tempat futsal. "ok sul sukses buat kuliahnya, sampai jumpa di graha" kalimat penutup dillah ketika saya gowes sepeda saya untuk melaju pulang. kalimat sampai jumpa di graha langsung terngiang di telinga, kalimat yang memang nampaknya sakral bagi mahasiswa ITS. karena GRAHA memang tempat untuk mengukuhkan identitas kelulusan kita dalam bentuk wisuda.
semoga saya bisa menyusul dillah di graha,,, semester ini
welcome
welcome to my blog and enjoy the content of it!!!!!!
Selasa, 24 April 2012
Minggu, 22 April 2012
belajar dari warga keputih
tak terasa sudah hampir 4 tahun merantau lebih di kota yang sangat jauh denan kampung halaman, surabaya adalah kota yang sangat padat dengan kondisi masyarakat yang beragam, banyak hal yang bisa dilihat dari penduduknya. sudah lama kamous ITS berdiri dengan diapit dua tempat atau kelurahan. yang pertama adalah kelurahan keputih yang berada di sisi selatan kampus dan yang kedua adalah kelurahan gebang yang berada di sisi utara kampus.
tapi setelah tinggal 3 tahun di keputih benyak hal yang bisa diambil pelajaran dari masyarakatnya. namun yang paling menarik perhatian saya akhir-akhir ini adalah hadirmya dua sosok ibu yang luar biasa yang selalu saya temui disekitaran keputih.
yang pertama adalah sosok ibu LPG (begitu saya menyebutnya) karena dia terlihat dengan sepeda kecilnya membawa 3 tabung LPG ukuran 3 kilogram untuk diantar ke masyarakat keputih yang memesan gas tersebut, ibu ini terlihat luar biasa, siang malam dia bolak balik mengantarkan gas ke rumah-rumah dan warung-warung. bila bertemu dengannya saya agak miris melihatnya karena memang dia seorang wanita namun, nampaknya ibu LPG tak punya pilihan untuk menjalani kehidupan ini.
yang kedua adalah sosok ibu penjual sayur. ibu ini muncul ketika maghrib menjelang dan saya perhatikan ketika dini hari ibu ini masih mendorong-dorong gerobak sayurnya di sekitaran pasar keputih. raut muka ibu sayur ini lebih tua dari ibu LPG. dan kadang saya menemuinya sedang duduk bersandar dan kelelahan.
dua ibu luar biasa yang saya ceritakan secara singkat ini merupakan sosok yang luar biasa, mereka mampu menginspirasi tanpa mereka sadari, setelah sekitar satu tahun ini mengamati mereka saya simpulkan bahwa hidup ini memang berat namun tak ada pilihan untuk kita buat menjalaninya.
tapi setelah tinggal 3 tahun di keputih benyak hal yang bisa diambil pelajaran dari masyarakatnya. namun yang paling menarik perhatian saya akhir-akhir ini adalah hadirmya dua sosok ibu yang luar biasa yang selalu saya temui disekitaran keputih.
yang pertama adalah sosok ibu LPG (begitu saya menyebutnya) karena dia terlihat dengan sepeda kecilnya membawa 3 tabung LPG ukuran 3 kilogram untuk diantar ke masyarakat keputih yang memesan gas tersebut, ibu ini terlihat luar biasa, siang malam dia bolak balik mengantarkan gas ke rumah-rumah dan warung-warung. bila bertemu dengannya saya agak miris melihatnya karena memang dia seorang wanita namun, nampaknya ibu LPG tak punya pilihan untuk menjalani kehidupan ini.
yang kedua adalah sosok ibu penjual sayur. ibu ini muncul ketika maghrib menjelang dan saya perhatikan ketika dini hari ibu ini masih mendorong-dorong gerobak sayurnya di sekitaran pasar keputih. raut muka ibu sayur ini lebih tua dari ibu LPG. dan kadang saya menemuinya sedang duduk bersandar dan kelelahan.
dua ibu luar biasa yang saya ceritakan secara singkat ini merupakan sosok yang luar biasa, mereka mampu menginspirasi tanpa mereka sadari, setelah sekitar satu tahun ini mengamati mereka saya simpulkan bahwa hidup ini memang berat namun tak ada pilihan untuk kita buat menjalaninya.
Langganan:
Postingan (Atom)